Jumat, 04 Januari 2019
Testimoni Apa Kata Mereka?
[ HATI-HATI dengan TESTIMONI ]
Saya yakin, tujuan dari iklan (Sebuah CopyWriting) adalah membawa pembaca untuk bertindak.
Oleh sebab itu, satu di antara puluhan cara bujukan agar calon pembeli bertindak, ialah menggunakan endorsmen atau testimoni.
Dalam #copywriting, testimoni bermanfaat agar calon pembeli yakin. Sementara dari sisi penjual, supaya menghemat kata.
Kalau dalam konteks #PublicSpeaking, Testimoni itu seperti komponen "What". Di mana Anda cukup menyampaikan whatnya saja sudah cukup.
Tapi jika Anda ngomong sendiri untuk membuat pembeli yakin. Anda wajib menggunakan why, How dan What. Apalagi menggunakan 4Mat System. Lebih mantap.
Lalu, bagaimana testimoni bisa membujuk calon pembeli menjadi yakin?
Hal ini berhubungan dengan kebutuhan psikologis manusia. Di antaranya, keinginan mencari rasa aman.
Rasa aman karena tidak ingin menjadi korban. Kalaulah sebuah produk itu jelek, pembeli ingin memastikan aman dan terhindar dari kondisi itu. Makanya diperlukan testimoni.
Selain itu, testimoni bisa juga menghadirkan rasa percaya. Karena hubungan yang telah terjalin antara pemberi testimoni dengan calon pembeli.
Maka, pemberi testimoni diperlukan kredibilitas dan otoritas. Semakin tinggi kredibilitas dan otoritas pemberi testimoni, semakin cepat calon pembeli yakin.
Sehingga, di sini sangat diperlukan kesadaran dan kehati-hatian. Jika yang mengendors atau testimoni bukanlah orang yang mempunyai figuritas. Sebaiknya to the poin kepada pesan yang mau disampaikan.
Oh ya, testimoni itu sendiri adalah pengalaman nyata yang dialami dan dirasakan oleh pengguna sebuah produk atau jasa.
Isinya tentang perubahan. Sebelum dan sesudah menggunakan sebuah produk atau jasa.
Makanya, isi testimoni tidak boleh sembarangan. Tidak boleh dibuat-dibuat. Apalagi membuat hoax, testimoni palsu.
Tapi, pastikan testimoni itu memang nyata. Jika menggunakan figur tertentu, wajib hukumnya dia menggunakan produk atau jasa Anda terlebih dahulu.
Ingat, sesuatu yang keluar dari hati, maka akan masuk ke hati.
Jika pesan Anda lewat pemberi testimoni masuk ke hati calon pembeli.
Sourcerahmadsyah.
5w 1 h Dalam Pemasaran
[ 5 W + 1 H DALAM PEMASARAN VERSI SAYA ]
Kayak wartawan aja ya? Memang seorang marketer yang baik perlu punya sejenis penciuman investigasi yang tajam ala-ala jurnalis bahkan detektif.
Lagipula, ada naluri jurnalis pada diri setiap orang. Entah kata siapa. Tapi buktinya kita semua kepo-an.
Baiklah. Ini sebetulnya bahasan klasik yang kita cuma daur-daur ulang biar ramah lingkungan.
WHAT
Ini soal GIVING dan HELPING. Rumusnya sudah begitu dari sononya. Memberi dan membantu adalah sebab. Menerima adalah akibat.
Mau kasih atau bantu apa untuk orang banyak yang bisa membuat hidup menjadi lebih mudah? Mengubah dunia jadi tempat lebih baik? Ceile.. udah kayak lagunya Michael Jackson, Heal The World.
Ini pasti lebih dari sekadar produk apalagi fitur. Selain produknya, apa? Servis itu pasti. Gabungan produk dan servis satu paket. Tapi perlu lebih dalam lagi. Beyond those physical use.
WHO & WHERE
Saya pikir dua ini jangan dipisah. Ini substansinya tentang memetakan DAYA BELI sebagaimana saya sebut di status sebelumnya.
Siapa yang punya daya beli dan di mana? Satu paket. Kalo digabung menjadi target market atau customer segment dalam BMC.
Kenapa daya beli penting dan menjadi tekanan? Sebab menurut teori sebuah obyek menjadi bernilai ketika punya empat hal :
✓ kegunaan
✓ kelangkaan
✓ keinginan atau permintaan
✓ daya beli
Tiga yang pertama terpenuhi tanpa yang keempat? Tidak terbentuk nilai yang artinya tidak tercipta prakondisi menuju transaksi.
So dalam hal who dan where ini bukan siapa yang mau, butuh, apalagi pantas saja, tapi lebih pentingnya sekali lagi adalah siapa yang punya daya beli.
Ini tuh bisa dikerucutkan lagi menjadi lebih spesifik dengan filter berdasarkan misalnya peran dalam pengambilan keputusan.
WHY
Di sini kita mencari irisan antara WHAT dengan WHO.
Apa yang mau kita kasih dan bantu dengan kebutuhan, keinginan, masalah, dan tantangan mereka yang ingin diberi dan dibantu.
Dijodohkan, dimatchingkan, dicari product and market fitnya. Disesuaikan pendekatan komunikasinya.
Tujuannya, membantu who menemukan alasan yang kuat yang sesungguhnya ada tapi lupa ditaruh di mana olehnya.
Helping them locating their best purchasing potentials.
HOW
Adalah gabungan dari keempat hal di atas. Dari tadi itu semua ngomongin how. Tapi di sini dibikin konkrit. Wujud, kemasan, dan programnya kayak apa.
Dibungkusnya kayak gimana dan dikasihinnya dg cara gimana?
Di BMC mungkin kolomnya Customer Relationship kali yah..
WHEN
Kok ini kayaknya enak terakhir ya.. semua kelar beres.. matang.. baru tentukan.. yuk kapan kita anterin..
Jadi sebetulnya lebih pas judulnya 4 W + 1 H + 1 W lagi.
Langganan:
Postingan (Atom)