dr Arum Wiratri - Bapelkes
Hypnotherapy menawarkan sejuta harapan pada berbagai jenis
penyulit sampai menyiapkan sebuah generasi. Berkembanglah menjadi
Hypnobirthting ( berguna untuk ibu hamil yang menyiapkan kelahiran anakknya),
hypnobreastfeeding (berguna untuk memperlancar ASI bagi para ibu menyusui),
Hypnoparenting (berguna bagaimana kita untuk berkomunikasi dengan anak untuk
kepentingan mendidik buah hati kita) dan ada lagi yaitu Hypnowriting (bagi
penulis ini sangat berguna bagi seseorang untuk “menyembuhkan” dirinya)
Dimulai saat seorang meminta bantuan bahwa dirinya menderita
fhobia akan ulat bulu. Dan mulailah sebuah pertemuan yang disepakati untuk
menghilangkan fobia tersebut. Dalam tahapan hypnotherapy ada sesi dimana si
penderita dan therapis menyetujui “menghapus” objek yang membuat fbobia
tersebut diubah menjadi sesuatu yang meyenangkan baginya. Setelah adanya objek
baru tersebut biasanya penderita sudah mulai terbiasa memandang sesuatu yang
tadinya menakutkan baginya menjadi sesuatu yang menyenangkan baginya. Dan
keadaan ini harus dikuatkan agar hal yang menakutkan itu lama kelamaan menjadi
hilang, hal ini dilakukan dengan cara menulis dan bercerita. Semakin banyak
tulisan atau cerita sesuatu yang menakutkan itu kita sampaikan maka makin
kuatlah sugesti kita bahwa sesuatu yang menakutkan tersebut sudah berubah
menjadi sesuatu yang menyenangkan. Subhanallah……
Mengingat kembali tentang film Habibi dan Ainun, bagaimana
karya besar itu bisa lahir dari seorang BJ Habibi yang tengah dilanda kesedihan
karena meninggalnya ibu ainun, betul itu adalah sebuat “obat” untuk pak habibi
yang kala itu tengah menghadapi masalah dengan dirinya karena sulit untuk
menerima kenyataan atas kepergian ibu ainun. Dengan tangannya beliau menulis
dengan tegas dan detail setiap moment yang sudah mereka ciptakan bersama,
sehingga timbulah semua untaian kata-kata indah, adegan-adegan yang romantis
sampai situasi yang mengharukan. Sungguh dahsyat bukan kekuatan sebuah tulisan
itu?? Bagaimana tulisan itu bisa membangkitkan sebuah jiwa yang tengah
terpuruk, bagaiman tulisan menjadi obat bagi hati yang tengah kesepian.
Subhanallah….
Kisah berikutnya juga nyata tentang betapa kuatnya sebuah
tulisan itu. Kehilangan anak seakan merenggut semangat hidup Astuti Parengkuh
(42). Selama seminggu ia mengunci diri di kamar, hanya sedikit makan dan tidur.
Baru sebulan kemudian kondisinya berangsur pulih. Hingga pada suatu hari Astuti
teringat wasiat mendiang anaknya untuk membuat buku.
Asa Putri Utami, anak kedua Astuti, meninggal di usia 10
tahun setelah setahun menderita penyakit lupus. Perjalanan Astuti menemani
anaknya melawan lupus sebagian ia tuangkan di buku harian, terutama catatan
resep obat dan nama-nama dokter yang merawatnya. Tidak heran jika buku Asa,
Malaikat Mungilku yang ditulis Astuti bisa dengan rinci menyebut jenis obat
yang dikonsumsi Asa. Ingatannya yang tajam juga membuat Astuti mampu membuat
deskripsi dalam urutan waktu.
Astuti mencoba menulis buku berisi perjalanan hidup Asa dari
sudut pandangnya. Kisah itu diawali sejak Astuti menikah, melahirkan, sampai
saat kepulangan Asa sehingga buku yang dihasilkannya menjadi semacam
memoar. Selama lima bulan Astuti menuliskan ceritanya sambil
teringat kenangannya pada Asa. Ternyata, di luar perkiraan, proses penulisan
itu pelan-pelan justru mengobati luka batin Astuti yang dilanda pilu kehilangan
anaknya.
Saat paling sulit ketika Astuti tiba pada bagian menuliskan
menit-menit terakhir kehidupan Asa. Ia menuliskannya sambil berurai mata
mengingat pesan-pesan Asa berupa doa kepada orangtua dan kakak adiknya. Meski
merasa kurang nyaman karena harus mengingat kembali masa-masa perih itu, pada
akhirnya Astuti merasakan damai menyelinap di hati setelah menuangkan segala
perasaan ke dalam tulisan. ( dikutip dari kompashealth.com) Subhanallah....
Tunggu apalagi sahabat mari mulai membiasakan diri dengan
menulis apa saja yang sahabat inginkan, bukalah semua angan-angan, harapan,
ataupun kekecewaan yang ada pada diri kita dengan demikian semakin sering kita
menuliskannya, Insya Allah itu semua akan menjadi kekuatan terbesar bagi kita
untuk mewujudkannya.
Belajar Hypno writing hubungi :
The Thera Institute of Indonesia
Jl. Kelapa Sawit Raya Blok D/D No. 15
Kelapa Gading
Telp. 08111 494599
Email : therainstitute@yahoo.co.id
FB : thera inst
Tidak ada komentar:
Posting Komentar